Saat Mahasiswa HIMPY Melaksanakan Penerimaan Anggota Baru |
Sabtu, 08 Agustus 2015
- 04.29
- Admin
- IMIPA Cabang Tondano, Mahasiswa, Manado
- No comments
Manado-Imipasulut.blogspot.com- 8/8/2015 Himpunan Pelajar dan mahasiswa Yalimo (HIPMY) Telah melaksanakan Penerimaan Anggota Baru dari tanggal 6 dan 8 di Asrama Kamasan VIII Tomohon.
Dalam kegiatan peneriaman ini dilaksanakan pada hari yang berbeda dengan hari pertama pada tanggal 6 di fokuskan untuk Memberikan Materi di Asrama Yalimo dan Kemudian untuk tanggal 8 Agustus 2015 Melaksanakan Kegiatan Ibadah dan sekaligus menerima Anggota Secara Organisasi Oleh Pembina, Pengarah dan Badan Pengurus HIPMY.
Dalam Kegiatan Ibadah Penerimaan Anggota Baru Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Yalimo, ini dihadiri dari beberapa Kota Study Tondano, Manado, Kairagi Polik dan Tomohon, yang ada di sulawesi Utara, dengan Jumlah yang hadir 120 Orang.
Thema : “ Diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” Yohanes 15: 5
SubThema : Melalui Penerimaan dan Pembinaan Anggota Baru HIPMY ini, Anggota yang akan diterima mampu beradaptasi, Bersaing, Bertanggung Jawab dalam Dunia Kampus, Organisasi dan di Manapun Berada.
Ibadah Dipinpin Langsung Oleh Pdt. Otni Yarengga, Dibawakan Firman Tuhan dari Thema yang sudah ditetapkan Oleh Panitia “ Diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” dalam Kitab Yohanes 15: 5.
Segala Sesuatu yang kita pikirkan sebelum itu Ingatlah dahulu kepada Tuhan Karena Kami selalu Membutuhkan Tuhan Allah lebih dari pada Lain-lain. Karena Segala sesuatu hanya Dia Oleh Dia sepanjang hidup sampai Kematian. Ada Filosophy Diantaranya Jari.
Jari Jempol Menandakan kepada kehebatan pada seseorang, Yang Berbuat Benar atau baik dan sebagainya.
Kemudian Jari Telunjuk digunakan untuk menunjuk sesuatu, yang baik atau tidak baik. Kemudian untuk Jari Tengah karena Ia Ditengah sehingga Muncullah Kesombongan bahwa saya yang paling tinggi dari semuanya. Kemudian Jari Manis adalah jari dimana bisa dipasang Cincin sehingga disebut Manis karena ada Makotannya, Sedangkan Jari Kelingking adalah jari yang Paling terkecil dia antara Semuanya, dan Ia Merupakan Patut diargai karena Dia Termasuk tangan.
Maka diambil kesimpulan dari berbedaan Jari tetapi ia tetap disebut sebagai Tangan karena Ia ada Dalam Satu Kesatuan.
Tangan Ini Mengambarkan Perbedan Sifat dan Kareakter yang Berbeda-beda tetapi kami adalah Satu Kesatuan dari Perbedaan yang ada. Sepintar apapun kita bisa puji dan hebat namun Suatu saat bisa Gagal tetapi kalau kita tinggal dalam Tuhan Hal itu tak akan terjadi kegagalan.
Maka kami mahasiswa Papua yang ada di sulawesi Utara dan Khususnya Mahasiswa Yalimo, Kami adalah satu Kesatuan, Tidak ada perbedaan diantara Kami, dan terus tingkatkan Kebersamaan, Jelas Otni dalam Khotbahnya.
Berikut hasil wawancara kami dengan Ketua Panitia, Pengarah dan Ketua Rukun HIMPY,
Raimon Peyon, “ Saya Sebagai Ketua Panitia Penerimaan Anggota Baru HIPMY” saya Menyampaikan Terima Kasih Kepada Wadah Organisasi Sosial, Keminan serta Seluruh Mahasiswa Papua yang ada di Sulawesi Utara dan Secara Khusus kepada semua Anggota HIMPY yang mana telah Bekerja Keras, Walaupun dalam pembentukan Panitia ini tidak Lama karena Banyak terjadi masalah terhadap mahasiswa Papua kemarin, Tetapi Puji Tuhan Kegiatan ini bisa sukses dengan Baik karena Atas Campur Tangan dan Pertolonga Tuhan, dan Juga Atas Bantuan Baik Tenaga Maupun Dana dari Teman-teman Mahasiswa Papua Serta atas Usaha Kerja Keras Mahasiswa Yalimo sehingga Bisa sukses, Biarlah kiranya Tuhan yang punya berkat akan memberkati kita semua.
Thobias Yohame, “Sebagai Ketua Rukun HIMPY” Menagatakan bawha Pada Tahun Angkatan 2015 Ini walaupun anggota Baru hanya 2 Orang dan Jauh berbeda dari jumlah sebelumnya tetapi Semangat Perjuangan dan Kerja keras dari Anggota tidak Menerun, semangat terus ada sehingga kegiatan penerimaan ini bisa berjalan Baik Sesuai dengan Harapan Kami Semua. Inipun juga tidak terlepas dari Bantuan Saudara dan Saudari Sekalian, Ujarnya.
Tambah Thobias, Kami Melaksanakan Kegiatan Untuk Memberikan materi di asrama Yalimo kemudian kami melanjutkan di Asrama Kamasan VIII Tomohon, dengan tujuan untuk Mengkaderkan, Kami tidak dibatasi dan dilihat dari Jumlah Anggotanya tetapi kami Terima disini dengan Tujuan agar Bisa saling Mengenal di Banyak Orang karena mereka juga adalah Kader selanjut Untuk Papua dan Khususnya Kabupaten Yalimo Kedepan.
Harapan dari Ketua HIPMY bahwa khusus anggota baru jangan putus asa teteap semangat dan kami akan Men support untuk Generasi Berikutnya datang kuliah disini dengan semangat dan agar selanjutnya lebih baik dari sekarang.
Maikel Mabel, S. Kep “Yang Merupakan Sebagai Pengarah” Menyampaikan bahwa pelaksanakan Kegiatan ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab dan arahan dari kami Pengarah. Kami terus berpesan kepada pengurus merangkap dengan Anggota serta Anggota Baru untuk tidak perlu dipertimbanga dengan situasi dan kondisi lagi karena Allah Berfirman bahwa sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih, maka itu mari melalui Organisasi ini dan kebersamaan Organisasi biasa ada dibawah Satu Honai Melalui Kebersamaan Organisasi dan kami tidak memisahkan antara satu dengan lain.
Kami melanjutkan Organisasi ini tidak bisa dipatokan dari Kekurang tetapi bagi siapa yang ingin bergabung mari bergabung melalui wadah IMIPA Besar atau Organisasi Masing-masing. Semoga bisa berperan aktif di Organisasi Masing-masing, dan tidak ada Perbedaan diantara Kami.
Hiskia Meage Sebagai Orang Tua Dan Ketua KNPB Konsulat Indonesia Tengah Menyapaikan dalam Sambutannya Berpesan Kepada Seluruh Mahasiwa Papua Dari Sorong Sampai Samarai Untuk Terus menjaga keamanan dan Kenyamana di Sulawesi Utara serta Terus Tingkatkan Kebersamaan, Karena Tidak ada Perbedaan diantara kami Orang Papua yag ada dan tak ada lagi Orang Tua kami akan datang bicara seperti ini, Jelasnya. Suara Pasema
Kamis, 06 Agustus 2015
- 09.43
- Admin
- imipa sulut, Mahasiswa
- No comments
Tondano, IMIPA-Ikatan Mahasiswa Indonesia papua IMIPA Cabang Tomohon telah melaksanakan kegiatan Penerimaan Anggota baru 2015/2016 di Asrama Kamasan VIII Tomohon, Kelurahan Talete II, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon. pada 6 Agustus 2015, dan Sesalkan karena Penerimaan aggota tahun ini sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
IMIPA Cabang Tomohon Secara Resmi Menerima Anggota baru tahun 2015 sebanyak 26 Orang, dan mereka ini tersebar dari mahasiswa Baru, 11 Orang Mahasiswa Lama namun yang tidak ikut tahun 2014 Lalu.
.
Ketika Kami Wawancara dengan Ketua Imipa Cabang Tomohon Agustinus Kanggoro, Mengatakan Bahwa Kami sangat menyesalkan tidakan kasus kriminal lalu di Tataaran kabupaten Minahasa, Kejadian 19 Oktober 2014, yang mana mahasiswa Asal Papua Petius Tabuni Korban Pembacokan. Terkait dengan itu maka mahasiswa Papua semua mereka memilih untuk tetap Kuliah di Papua dan Kota studi lain di luar sulawesi Utara.
Jau-jauh sebelum setiap kali penerimaan kami menerima Keanggota baru dalam Organisasi IMIPA jumlahnya 50 Lebih namun tahun 2015 ini sangat menurun drastis, karena Trauma sehingga selain sudah pulang, dan yang lain memeilih Kuliah di tempat lain dengan alasan sulawesi utara tidak nyaman.
Tambah Agustinus, Ya Begitu Namun kami tidak pata semangat kita untuk tidak melaksanakan Kegiatan penerimaan Aggota baru tahun 2015, tetapi kami tetap obtimis dan terus dengan semangat kami laksanakan Kegiatan Penerimaan, Jelasnya.
Saya sangat bangga dan berterima kasih Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas Berkenannya sehingga kami Boleh Melaksanakan kegiatan ini, saya juga sangat berterima kasih kepada Teman-teman TIM walaupun Jauh sebelumnya kami sudah bentuk dengan Tujuan Pengurus yang ambil Bagian, sehingga atas kerja keras tak begitu waktu yang lam hanya selama 2 Hari dalam persiapan kegiatan ini berhasil sukses dengan baik, tuturnya.
Sebenarnya kami buat pada bulan Juli namun ada beberapa kendala sehingga TIM yang kami bentuk berusaha keras dengan cara begimaan Kegiatan ini sukses, kami sangat tidak sangkah kalau kegiatan terjadi seperti ini karena kami tidak Fokus dalam pencarian dana. saya menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua IMIPA Yotam. B, yang Koordinir dan Amelia D, Inna yang membantu kerja sama kegiatan Sukses sesuai yang kita harapkan.
Yotam, dari Bulan Juli Tanggal belasan di tunjuk kapada saya untuk menjalankan Roda Kepanitian Penerimaan Anggota Baru 2015, sehingga kami selama 3 pada bulan Agustus ini kami bekerja keras sehingga Puji Tuhan Kegiatan ini bisa terlaksana sesuai dengan yang kita harapkan bersama.
Dalam Kepanitiaan ini juga banyak tantangan tetapi Tuhan Luar biasa karena kita dan teman-teman seperjuangan Ikatan Indonesia Papua (IMIPA) begitus luar biasa topang kami dengan dana, Tenaga, Pikiran, begitu luar biasa membantu kami sehingga kegiatan penerimaan Agnggota Baru bisa Berjalan Baik Untuk itu kami TIM Menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan. Ujarnya.
Harapan saya melalui Penerimaan Anggota Baru diterima hari ini bisa ketika ada kegiatan Organisasi bisa ambil bangian dan bisa terlibat dan bisa belajar kepemimpinan di Organisasi Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA). dan diucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Papua yang ada dari Sorong Sampai Samarai atas kerja kerasnya kegiatan ini bisa berjalan baik. (Suara Pasema).
Senin, 03 Agustus 2015
- 19.54
- Admin
- Hukum, Mahasiswa
- No comments
Saat Aparat kepolisisan dan Mahaiswa Papua sedang Bercerita. |
Tomohon-suarapasema.blogspot.com- 4/8/2015, Aparat Kepolisian Polda Sulawesi Utara Datang dengan Senjata Lengkap Mengepung dan memeriksa di asrama-asrama dengan membawa Surut Penagkapan kepada Piter Weya dan Anna Gombo, terkait masalah pembunuhan saudara Nius Lokobal pada 26 Juli 2015 lalu, tanpa ada Perintah dari Kapolda Sulut tetapi hanya inisiatip bawahan.
Inteligent datang pada subuh jam 06 00, Wita, Saat Itu mahasiswa Papua sedang atau masih Istirahat, ketika ditanyai atas perintah siapa, dan dengan tujuan apa datang kesini, tetapi mereka mengatakan Bahwa Atas Perintah Bapak Kapolda Sulawesi Utara, Brigen Wilmar Marpaung, SH. Namun menurut hasil komunikasi kami dengan kapolda sulut mengaku dirinya tidak pernah ada diperintahkan untuk turun periksa di asrama-asrama atas pengakuannya.
Atas Perintah Bawahan untuk melakukan penangkapan terhadap Piter Weya dan Anna Gommbo, aparat yang datang 20 Orang dengan dipinpin langsung oleh Komandan Operasi Polda Sulut dan Gabungan Intelkam Polda Sulawesi Utara, tanpa ada perintah kapolda sulut, padahal saat ditanyai Keterang mereka mengatakan bahwa atas perintah Kapolda tetapi nyatanya tidak seperti demikian.
Berikut Hasil Wawancar melalui telpon seluler kami dengan A.L, saat ada di depan rumah tiba-tibah muncul dengan mobil Bahwa Kami datang Mencari piter dan Anna terkait masalah pembunuhan Almarhun Nius Lokon di manado kemarin, dan sementara bercerita Anggota Lain datang dengan senjata Lengkap itu melakukan pengepungan di Asrama dari depan sampai belakang asrama.
L.L Mengatakan kepada aparat untuk tidak masuk kamar sembarang karena lagi sedang tidur dan harus melakukan komunikasi, dan kami tidak disinkan untuk masuk kamar sembarang, harus ada Komunikasi.
Kemudian ketemu dengan ketua asrama, dan ketua asrama Memintah surat perintah sehingga memberikan surat perintah, dan surat perintah ini berisi untuk melakukan penangkapan terhadap Kedua saudara.
H. Meage sebagai Senior dan Orang Tuan Mahasiswa Menerima dengan baik dan diarah untuk masuk kedalam tetapi di depan halaman asrama, tempat terbuka, kemudian ditanyakan surat Perintah kemudian meminta dan hasil dari isi surat tersebut berbunyi bahwa bahwa melakukan Penangkapan atas perintah kapolda sulut, hanya surat tersebut ditandatangi sehingga sebagai Orang tua saya menyampaikan terima kasih .
Berpesan kepada aparat atas penilaian saya seperti cara-cara ini kurang Bagus, karena Kami disini mahasiswa, tidak melakukan perlawanan dan juga tidak memiliki Senjata tetapi langsung datang dengan alat kenegaraan dan melakukan pengepungan dengan senjata lengkap itu kurang bagus tetapi datang Komunikasi sebagai Orang Tua yang baik jelasnya.
kemudian mereka pergi ke asrama papua lainnya yaitu pergi ke asrama Kontrakan Yalimo, dan lainnya, menurut laporan yang diterima melalui telpon seluler hwa aparat kepolisian datangngan terkait masalah kemarinn untuk mencari Piter Weya dan Anna Gombo, dan mereka memintah surat perintah tetapi mereka tidak diberikan.
Hasil dari Komunikasi kami dengan bapak kapolda sulawesi utara Brigen Wilmar Marpaung, SH, namun tanpa ada surat perintah dari Kapolda Sulawesi Utara sehingga ia berjanji akan melakukan pengecekan.
Salah satu Mahaiswa Papua Mengatakan kalau Seperti ini terus terhadap kami mahasiswa Papua maka kami alami situasi yang tidak aman dan kami mengalami Trauma berasr yang kami rasakan.
Suara Pasema
Salah satu Mahaiswa Papua Mengatakan kalau Seperti ini terus terhadap kami mahasiswa Papua maka kami alami situasi yang tidak aman dan kami mengalami Trauma berasr yang kami rasakan.
Suara Pasema
Langganan:
Postingan (Atom)