Saat Kapolda Berkunjung Di Asrama Jayawijaya.. |
Selasa, 28 Juli 2015
- 05.55
- Admin
- Hukum
- No comments
Manado-Suarapasema.blogspot.com- Mahasiswa Papua di sulawesi utara bertemu langsung dengan Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, SH, meminta Keadian. Di asrama Mahasiswa Jayawijaya di Batu Kota. Menyampaikan Semua isi hati, pesan mahasiswa Papua dan mewakili Orang Tua Mahasiswa Papua di sulawesi Utara disampaikan, denagn harapan agar pelaku segera mengungkap bisa ditangkap untuk memberikan hukuman sesuai perbuatannya.
Seperti Yang disampaikan Oleh Menas W, Mewakili Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA). Imipa Merupakan Oragnisasi payung atau Besar dari semua Organisasi yang ada di sulawesi. Menyamaikan bahwa kami tidak akan melakukan tindakan apapun, Kecuali pada saat-saat kejadian itu kita ada sama-sama dan barang bukti yang kami pegang lalu lakukan sesuatu. Tetapi dari awal aparat duluan mengetahui sehingga sepenuhnya kami serahkan kepada pihak kepolisian Negara Republik Indonesia Untuk Proses semuanya. Karena Negara Kita Ini Negara Hukum Jelasnya.
Tambahnya Menas, Bahwa kami sebenarnya Orang Korban tetapi kami menjadi pihak ketiga dan eempat, karena kami mendendapat Informasi perkara yang terjadi ini Menemukan, Mengantar sampai di Rumah Sakit sampai semua Sudah Tahu dulu baru kami tahu dari belangkang oleh Pihak kepolisian. Maka kami tak ada tindakan yang kami lakukan, Kecuali pada saat-saat yang terjadi itulah sehingga Kami Menerima Kenyataan yang Terjadi. Dan Kami sebagai Umat yang percaya kami bersyukur mungkin ini rencana yang Harus terjadi namun secara Manusiawi dan daging kita rasa kesal dan kecewa. Benar dan tidak katakan Penyidik Pertama Katakan bahwa pertama temukan dengan mobil avanza tetapi Silver yang lewat. Dan ternyata sulawesi utara yang pada umumnya sulawesi utara di Kota Damai dan semuanya kita semua basudara ternyata masih bisa di culik maka kita sangat Rasa kesal Ujar M.W Kepada Kapolda Sulut.
Kami sangat Rasa kesal tetapi apa boleh buat, kami tahu dan kami sadari bahwa pertama kami Orang Pendatang, Hidup di Negeri Orang, kami wajib dihargai kepada Tuan dimana mereka memberikan tangan yang terbuka untuk kami bisa menekuni Ilmu di Negeri ini.
kami sangat Berterima kasih pada umumnya kepada Masyarakat Sulawesi utara tetapi kami sangat mohon kepada masyarakat sulawesi utara dan Kapolda sulawesi utara bagimana caranya supaya kondisi ini kendalikan baik sesuai apa yang diharapkan.
Karena kami tidak inginkan antara kami dan masyarakat sulawesi utara secara keseluruhan dan Ibas yang bisa terjadi maka kami sebagai Mahasiswa tidak inginkan karena masyarakat sulawesi utara yang besar mereka hidup di Tanah di papua Baik Bupati, Wakil Bupati, Polri Anggota Dewan PNS, SKPD, Pengusaha, Melayani di Gereja dan Menjadi Masyarakat biasa.
Kami tahu Hal itu karena satu Orang membuat banyak Orang nyawa Menewaskan, Cara Manusia bisa membuat menjadi Propokator tetapi kembali kepada Firman bahwa Propokator adalah Menewaskan Banyak Orang maka itu kami tidak mau. Tetapi kami Juju, Jujur katakan bahwa selama sulawesi utara kami Orang Papua Kasus, Demi Kasus, Demi kasus yang terjadi itu tidak pernah terungkap. Bahkan kecelakaan, Bahkan Ketabrakan, Bahkan Strom dari Listrik, Bahkan Pembunuhan Tak Manusiawi, Bahkan Penikaman seperti ini tetapi tidak ada menyelesaian.
Maka Pertanyaanya Hukum di Negera ini hanya melindungi Orang lain dan sedang kami orang Papua tidak kah? Baru Keadilannya dimanasebenarnya, Kinerja pihak penyidik itu sejauh mana? Itu pertanyaan buat kami mahasiswa Papua Jelas M.
Teteapi terima kasih pa Kapolda baru pertama kali selama cukup lama saya disulawesi utara ini dari semester satu hingga semester akhir. Beberapa bulan yang lalu kami bertemu dengan Kapolda lama dan harapan kami bahwa kasus-kasus yang sudah di lewati kapolda yang lama tak terungkap tetapi kapoda yang Baru kinerja yang baru sehingga dapat dibuktikan untuk kasus ini bisa terungkap itu harapan kami.
Kami Ikatan Mahaiswa Indonesia Papua (IMIPA) Kami sangat prihatin melihat kasus yang terjadi. Harapan masyarakat papua pada umumnya dan pada khususnya kami mahaiswa Papua yang dianau Oleh Organisasi Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) Rasa Prihatin. Maka kami berharap kepada bapak kapolda sebagai Orang yang Beriman, bisa bekerja dengan hati dan dahulu dengan Tuhan itu tidak mustahil. Manusia boleh katakan mustahil tetapi Bagi Tuhan tak ada yang Mustahil.
Kata Kapolda sulut, Memenag Musibah ini tidak kami inginkan dan musibah yang bisa terjadi kepada siapa saja, Kami manusia bisa menolak tetapi ini takdir dan kita tidak tahu kapan Tuhan panggil ya. Tapi memang sebagai kewajiban penyidik polri punya kewajiban untuk mengungkap kasus ini sampai terungkap maka itu mahon dukungan doa dan Bantuan informasi, dan bisa dalam waktu yang tak terlalu lama terungkap ya. jelas Kapolda.
Tambah Kapolda siapa yang salah kita harus dihukum ya, karena negara kita ini negara Hukum dan tak ada kebal di negara ini, cuman kan ada Proses dan tidak bisa asal tangkap Ujar Kapolda.
Mewakili Orang Tua Mahasiswa Papua disampaikan Oleh Bapak Pdt. Filemon. W, Bahwa Baru pertama kami ini selama saya 35 tahun ada di manado satu-satu kapolda yang yang bisa turun langsung di rumah sakit dan di tempat duka serta di TKP.
Maka kami mohon kepada Bapak agar masalah ini pelakunya bisa terungkap dan diberikan Hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara ini, karena beberapa kali kejadian pelaku belum ditangkap sampai sekarang, Kecuali binatang yang mati boleh kami biarkan begitu saja. Sebab kemarin apa lagi gubernur Papua dan Papua barat turun lalu seesaiakan masalah perdamaian saja sampai saat ini pelaku belum juga di tangkap. Ujarnya. (Suara Pasema).
Senin, 27 Juli 2015
- 08.55
- Admin
- Hukum, Mahasiswa
- No comments
Kapolda Sulut Brigjen Pol. Wilmar Marpau, SH |
Manado- Pasca Terjadinya Penikaman Terhadap Mahasiswa Papua Nius Lokobal 24 Tahun yang sementara menuntut Ilmu Kota Studi di Manado Di Perguruan tinggi Universitas Pembangunan Indonesia Di Manado pada Semester VIII (Semester Delapan), telah ditemukan dibunuh oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Di jalan Perempatan Pulau Peleng Kleak. Lingkungan 4 Depan Gereja GMIM Musafir, Kelurahan Kleak, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara Indonesia, 26 Juli 2015, Pukul 02.00 Wita kemarin telah di Otupsi hari 27 Juli 2015.
Berhubung dengan ini kapolda sulawesi Utara Brigjen Pol. Wilmar Marpau, SH. Baru saja di dipilih Beberapa Bulan lalu telah melakukan Kunjungan langsung untuk melihat Jazat Korban Penikaman terhadap Nius Lokobal di RS. UD. Kandouw di Malalayang.
Persamaan Dengan Itu juga dihadri Oleh Kepala Kombes Dir Intel Sulut dan Kom Pol. Sinaga Kasat Reskrim Polresta Manado dan Kapolsek Malalayang.
Saat itu kapolda Sulut menyampaikan bahwa saudara Nius Lokobal Meninggal Karena Kriminal Murni, Tak ada Hubungannya dengan Politik dan Kasus Tolikara sambil senyum, Maka Memang Kami pihak kepolisian sedang berusaha mencari pelaku.
Kami juga butuh kerja sama dari teman-temanya, karena Kami lagi sedang coba cari pelaku, Mudah-mudahan pelakunya bisa terungkap dan Untuk menangani kasus dan juga informasi-Informasi Masalah ini saya berikan kepercayaan kepada Kasat Reserse Polresta Manado. Untuk menangani Informasi-informasi apa supaya pelaku bisa tertangkap ungkapnya.
Kapolda juga berajnji bahwa Polda Sulut akan siap membantu mengantar Jenazah Bawa Ke Bandara untuk diberangkatkan ke Wamena Papua.
Dan Kapolda juga akan Berkomunikasi dengan Pemerintah Sulawesi Utara Untuk Bagimana Cara bisa Memebantu Dipulangkan Jenazah Almarhum Nius Lokobal ini.
Kemudian Kepolda sesudah Berkunjung Ke Rumah sakit kemudian dilanjutkan ke Tempat Duka di Asrama Jayawijaya di batu untuk mendengar langsung Isi hati dari mahasiswa Papua Secara Langsung. Sesudah dengar langsung isi hati dan Pesan dari mahasiswa Papua dan Mewakili Orang Tua Maahsiswa Papua, Kemudian Kapolda dan Rombongannya dilajutkan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untuk melihat langsung tempat Kejadian Perkara penikaman terhadap Almarhum Nius Lokobal dan kemudian melakuan Doa Bersama dan Doa Tersebut di Pimpin langsung Oleh Kapolsek Malalayang agar Tuhan Buka Jalan Untuk menyelidiki masalah ini agar bisa terungkap. (Suara Pasema).
Minggu, 26 Juli 2015
- 09.49
- Admin
- Hukum, Mahasiswa
- No comments
Manado-IMIPA- Mahasiswa Papua Nius Lokobal 24 Tahun yang sementara menuntut Ilmu Kota Studi di Manado Di Perguruan tinggi Universitas Pembangunan Indonesia Di Manado pada Semester VIII (Semester Delapan), telah ditemukan dibunuh oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Di jalan Perempatan Pulau Peleng Kleak. Lingkungan 4 Depan Gereja GMIM Musafir,Kelurahan Kleak, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara Indonesia, Pada tanggal 26 Juli 2015, Pukul 02.00 Wita
Korban Telah ditemukan Tak Bernyawa karena ditikam bagian Lambung sebelah Kanan, Pergerakan Mengena Bagian Hati, Kemudian di dahi Pukul dengan Bahan Besi (Martelu) sehingga dahinya hancur.
Kemudian menurut Teman yang tinggal di Segubuk HM menyampaikan Bahwa Ketika Korban Malamnya Sama-sama di Rumah Namun Ia Keluar dari Rumah di tengah malam 01 dengan Tujuan Membeli Barang di Kios.
Kemudian di TKP ini tidak ada lampu dan tempat tersebut Gelap, setelah ditemukan Oleh Aparat Kepolisian Pasukan Paniki Kemudian Menghubungi Ke Polsek Malalayang, Sehingga Kapolsek Malalayang Menurun Anggota Untuk segera ke TKP.
Berikut ketika Media Suarasuarapasema.blosgpot.com diwawancarai untuk meminta keterang an Kepolisian Oleh Kapolsek Malayang Manado" Komisaris Polisi, Jeferson Batewa, Bahwa Pada pagi tadi 26 Juli 2015, telah dilaporkan bahwa yang mana ada Korban di Jalan Pualau Peleng sehingga kami tiba di TKP, korban sudah dalam keadaan Para, sehingga kami bawah dengan mobil Patroli sampai di rumah sakit, korban tidak tertolong lagi karena Beliau ditikam oleh Mister X atau Orang tak dikenal (OTK), kena bagian Lambung sebelah Kanan, Pergerakan Mengenai Bagian Hati.
Kemudian akibat mengeluarkan darah yang banyak sehingga beliau meninggal, dan saat ini polisi sedang Berusaha melakukan pelacakan terhadap tersangkah ataupun pelaku yang telah melakukan penganiayaan itu.
Ketika ditemuka secara jujur korban ditemukan 2.30 dan Korban dalam Keadaan ditikam, Korban Keluar malam tersebut dengan Tujuan apa Kami Belum Diketahui, sehingga kami bisa ambil atau simpulkan bahwa apakah korban oleh orang yang lewat, cega lalu ditikam atau anak-anak Kompleks yang melakukan hal itu dan sementara dalam Penyelidikan aparat. Jelasnya.
Tambahnya, Karena memang ada saksi yang lewat di jalan yang sama tidak ada Orang kemudian setelah 3 Menit membeli lalu kembali dari Kios ada Melihat seorang lagi berdarah waktu itu, sehingga Saksi Mintah Tolong Kepada Masyarakat Kompleks di sekitar itu.
Saksi Mata Melihat bahwa ada sebuah kendaraan Mobil Avanza dan 1 Buah Motor Lewat Lalu dia balik 3 Menit ada Korban, Sehingga kami belum bisa pridiksi karena ada 1 Buah Mobil Sejenis Avanza Hitam dan juga 1 buah Motor lewat dan Untuk Plat Nomor Polisi Kami Tidak melihat karena Malam. Sehingga sementara pihak kepolisian lagi sedang mengejar ataupun dicari pelaku untuk menemukan pelaku penganiayaan kepada Nius Ujarnya.
Menurut Pihak Rumah sakit Malalyang Bahwa Korban yang bernama Nius Lokobal Dia Meninggal dalam Perjalanan Menuju Ke Rumah Sakit, Dan Sementara Ini kami lagi menunggu Keluarga Korban Untuk meminta persetujuan Di Otupsi Korban tetapi Pihak keluarga sudah disetujui Untuk Otupsi Namun Dokternya tidak masuk karena Hari Minggu sehingga Dokter Libur Maka Itu Hari senin akan di Otupsi Ujarnya.
Maka Atas Nama Keluarga Duka meminta Kepada Pihak Kepolisisan agar segera Mengungkap Pelaku Pembunuhan Saudara Nius Lokobal, Karena Kami dibunuh Bukan hanya 1 kali ini saja. Pembunuhan beberapa Waktu lalu juga Orang tak dikenal Maka kami Mohon Untuk segera Mengungkap Pelaku Pembunuhan Saudara Nius. Jelasnya.
Menurut saudara Pemernas W mengatakan bahwa: Kami rasa prihatin atas kejadian Pembunuhan saudara kami bernama NIUS LOKOBAL, karena kasus seperti ini bukan baru kali ini saja yang terjadi di Sulawes i Utara, tetapi beberapa kasus dari tahun ke tahun yang sudah lalui tidak perna menyelesaikan masalah secara tuntas oleh pihak berwajib, maka kami bermohon kepada Pemerintah Daerah Sulawesi Utara dan pihak berwajib sangat mengharapkan untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan saudara kami. (IMIPA).
Menurut saudara Pemernas W mengatakan bahwa: Kami rasa prihatin atas kejadian Pembunuhan saudara kami bernama NIUS LOKOBAL, karena kasus seperti ini bukan baru kali ini saja yang terjadi di Sulawes i Utara, tetapi beberapa kasus dari tahun ke tahun yang sudah lalui tidak perna menyelesaikan masalah secara tuntas oleh pihak berwajib, maka kami bermohon kepada Pemerintah Daerah Sulawesi Utara dan pihak berwajib sangat mengharapkan untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan saudara kami. (IMIPA).
Langganan:
Postingan (Atom)